Viral! Momen Haru Bocah Curhat di Makam Ibunya Sambil Bawa Piala usai Menang Lomba Tahfidz
loading...
A
A
A
JAKARTA - Viral di media sosial momen haru bocah curhat di makam ibunya sambil membawa piala usai menang lomba tahfidz. Kisah menyentuh ini menjadi sorotan setelah videonya dibagikan oleh akun TikTok @generasisandwich08.
Diketahui bocah tersebut baru saja berhasil memenangkan juara dua lomba tahfidz. Seolah ingin membuat sang ibu bangga, anak laki-laki itu pun curhat di makam ibunya sambil membawa piala yang diraihnya.
Dalam video yang dibagikan, tersematkan juga keterangan yang mewakili ungkapan isi hati bocah tersebut.
“09 Februari 2024, di akhir Jumat bulan Rajab ini aa ada hadiah buat mama mama. Aa juara dua lomba tahfidz mah, mama pasti bangga kan punya aa,” tulis keterangan video itu dikutip Senin (12/2/2024).
Foto/@mood.jakarta
Foto/@mood.jakarta
Dalam keterangan unggahan itu juga, bocah tersebut turut mengungkapkan rasa sedihnya yang begitu mendalam karena tidak lagi bisa menjalani momen Ramadhan bersama sang ibu seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Mah, Ramadhan mulai terasa. Ramadhan tahun ini dan seterusnya akan membawa ku kepada luka hebat yang tak bisa ku temukan penawarannya,” tuturnya.
“Kemana lagi kudapati suasana Ramadhan yang penuh bahagia? Apa aku bisa menahan air mata saat bersantap sahur tanpamu?” lanjutnya.
Diketahui bocah tersebut baru saja berhasil memenangkan juara dua lomba tahfidz. Seolah ingin membuat sang ibu bangga, anak laki-laki itu pun curhat di makam ibunya sambil membawa piala yang diraihnya.
Dalam video yang dibagikan, tersematkan juga keterangan yang mewakili ungkapan isi hati bocah tersebut.
“09 Februari 2024, di akhir Jumat bulan Rajab ini aa ada hadiah buat mama mama. Aa juara dua lomba tahfidz mah, mama pasti bangga kan punya aa,” tulis keterangan video itu dikutip Senin (12/2/2024).
Foto/@mood.jakarta
Foto/@mood.jakarta
Dalam keterangan unggahan itu juga, bocah tersebut turut mengungkapkan rasa sedihnya yang begitu mendalam karena tidak lagi bisa menjalani momen Ramadhan bersama sang ibu seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Mah, Ramadhan mulai terasa. Ramadhan tahun ini dan seterusnya akan membawa ku kepada luka hebat yang tak bisa ku temukan penawarannya,” tuturnya.
“Kemana lagi kudapati suasana Ramadhan yang penuh bahagia? Apa aku bisa menahan air mata saat bersantap sahur tanpamu?” lanjutnya.